Kalimat pasif merupakan salah satu tata bahasa yang menarik untuk dipelajari. Penggunaan kalimat pasif sebenarnya tidak terlalu sulit.
Secara sederhana, hanya membalik dari kalimat aktif.
Namun, kamu harus memahami kalimat pasif terlebih dahulu agar lebih paham.
Pada artikel kali ini kami akan menyajikan materi mengenai kalimat pasif.
Mari kita mulai...
Pengertian Kalimat Pasif
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya sesudah predikat.
Biasanya kalimat pasif diawali dengan awalan ter- atau di-.
Menurut Sugono (1994:86), kalimat pasif merupakan kalimat yang subjeknya sebagai sasaran pembuatan yang dinyatakan sebagai predikat.
Tujuan Kalimat Pasif
Sebagai suatu bentuk dalam penggunaan tata bahasa, kalimat pasif mempunyai tujuan atau penggunaan tersendiri.
Kalimat pasif bertujuan untuk menunjukkan ketertarikan pada objek atau seseorang yang dikenai tindakan dan bukan objek atau seseorang yang melakukan tindakan.
Sehingga, objek atau seseorang yang paling penting akan menjadi subjek kalimat.
Ciri-ciri Kalimat Pasif
Untuk dapat mengetahui apakah kata tersebut kalimat pasif atau tidak, kita perlu mengenali ciri-ciri kalimat pasif terlebih dahulu.
1. Subjek sebagai pelaku yang melakukan perbuatan
Dalam hal ini, pada kalimat pasif subjek tidak selalu berperan sebagai pelaku. Akan tetapi sebagai sasaran pembuatan.
Karena terdapat pengubahan yang terjadi dari kalimat aktif ke kalimat pasif.
2. Predikat berimbuhan di-, ter- atau ke- dan -an
di-
Imbuhan di- umumnya berada di awal kalimat. Selain itu, imbuhan di- memiliki fungsi untuk membuat pasif verba yang memiliki awalan me-.
Misalnya: ditutup, diketik, diusap
ter-
Selanjutnya, imbuhan ter- digunakan pada kalimat yang memiliki berbagai makna. Imbuhan ter- digunakan pada kata selain huruf konsonan /r/.
Selain itu, pemakaian ter- menunjukkan makna "paling" kemudian ditambahkan dengan kata sifat.
Misalnya: terjatuh, terjebak, tertidur
ke- dan- an
Kedua imbuhan ini akan membuat kata benda berfungsi menjadi kata pasif, sifat dan juga keadaan.
Terdapat 3 kelompok imbuhan ke- dan -an, yaitu nomina satu, nomina dua dan momina tiga.
Misalnya: kehujanan, kepagian, kebanjiran,
3. Predikat berupa predikat persona yaitu kata ganti orang disusul dengan kata kerja yang tidak berimbuhan.
Jenis Kalimat Pasif
1. Kalimat Pasif Transitif
Merupakan kalimat pasif yang mempunyai pola dasar lengkap dengan objek. Susunan polanya adalah O-P-S atau O-P-S-K
O: Objek
P: Predikat
S: Subjek
K: Keterangan
Contoh: Ayam itu digoreng Widi malam hari
2. Kalimat Pasif Intransitif
Merupakan kalimat pasif yang tidak memiliki objek karena dapat diganti dengan kata keterangan atau pelengkap.
Pola pada kalimat pasif intransitif adalah S-P, S-P-K atau S-P-P
S: Subjek
P: Predikat
K: Keterangan
P: Pelengkap
Contoh: Bagas kehilangan Burung
3. Kalimat Pasif Tindakan
Merupakan kalimat pasif yang posisi predikat berperan sebagai pembentuk keadaan atau aktivitas. Predikat pada kalimat pasif tindakan ini memiliki jenis kata kerja yang berimbuhan di-, ter- dan ke- atau kata ganti.
Contoh: Wahyu dilihat oleh Anisa
4. Kalimat Pasif Keadaan
Merupakan kalimat pasif yang menjadikan predikat sebagai pembentuk keadaan. Terdapat imbuhan ke- -an yang berguna menambah kejelasan.
Contoh: Bagas kehujanan saat pergi ke Sekolah
Contoh Kalimat Pasif
Sebenarnya penjelasan diatas sudah menunjukkan beberapa contoh kalimat pasif.
Akan tetapi, agar lebih lengkap berikut adalah beberapa contoh kalimat pasif
- Semarang dilempar Sanawi
- Novel itu sudah kubeli
- Aku ditendang Hasan
- Ayam disembelih Bapak
- Gia kehujanan tadi pagi
Semoga bermanfaat!