Peta topografi merupakan salah satu jenis peta yang banyak digunakan untuk berbagai keperluan manusia. Mulai dari yang sifatnya sederhana sampai kompleks.
Dengan menggunakan peta kita bisa mengamati suatu wilayah yang tidak pernah diketahui dengan baik.
Namun, pada peta topografi ini lebih cenderung menggambarkan tinggi rendahnya permukaan bumi. Sehingga akan sangat cocok digunakan pada daerah dengan dataran yang memiliki kontur tinggi rendah.
Pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai peta topografi.
Mari kita mulai...
Pengertian Peta Topografi
Sebelum membahas hal lain mengenai peta topografi, kita perlu mengetahui definisi peta topogrfi terlebih dahulu.
Menurut Noor dalam Djuhadi 2009, peta topografi merupakan peta yang menyajikan unsur ketinggian yang mewakili suatu lahan tersebut.
Peta topografi dapat diartikan sebagai jenis peta yang menggambarkan bentuk permukaan wilayah (bumi) melalui garis-garis ketinggian.
Melihat kebelakang, adanya peta topografi di latar belakangi oleh kebutuhan militer. Kemampuan membaca medan perang saat dibutuhkan agar bisa menguasai lawan.
Oleh karena itu, peta topografi dapat dijadikan sebagai alat untuk memudahkan prajurit dalam memahami wilayah.
Fungsi Peta Topografi
Sebagaimana sebuah peta yang bisa dijadikan panduan mengenai suatu wilayah, peta topografi memiliki manfaat tersebut. Namun, secara lebih rinci manfaat peta topografi adalah sebagai berikut:
1. Berfungsi sebagai petunjuk rute mengenai informasi lokasi, rute perjalanan dan juga jarak lokasi penduduk.
2. Memberikan gambaran mengenai kontur tanah suatu wilayah
3. Berfungsi sebagai petunjuk mengenai curam atau tidaknya suatu wilayah.
Unsur Peta Topografi
Peta topografi memiliki unsur yang berbeda dengan peta pada umumnya. Berikut adalah unsur-unsur dari peta topografi.
1. Judul Peta
Judul peta berada pada bagian sisi atas peta topografi yang menunjukkan nama suatu wilayah yang dipetakan.
2. Nomor Peta
Nomor peta berada pada bagian kanan atas peta. Fungsi dari nomor ini adalah sebagai nomor registrasi dari pembuatan.
Selain itu, juga dapat berfungsi sebagai petunjuk dalam mencari daerah lain di sekitar daerah yang terpetakan.
3. Koordinat Peta
Koordinat memiliki bentuk garis yang berpotongan dan tegak lurus yang berguna untuk menentukan titik pada peta.
Sistem yang dipakai dalam pembuatan koordinat adalah sistem penomoran 4, 6 atau 8. Pada daerah yang luas dipakai penomoran 4 angka. Sedangkan pada daerah yang lebih sempit memakai penomoran 6 atau 8.
Terdapat 2 jenis koordinat, yaitu koordinat geografis dan koordinat grid.
4. Kontur
Kontur merupakan suatu garis khayal yang menghubungkan titik berketinggian sama dari muka laut.
Garis kontur juga memiliki sifat-sifat tertentu, sebagai berikut:
- Garis yang tidak tertutup atau terputus
- Tidak pernah bercabang atau pecah
- Tidak pernah berpotongan atau menjadi satu
- Garis dengan ketinggian lebih rendah selalu mengelilingi kontur yang lebih tinggi. Kecuali jika disebutkan khusus untuk hal tertentu.
Jenis Peta Topografi
Peta topografi memiliki 3 jenis berdasarkan ukurannya.
1. Kecil
Peta topografi jenis ini berskala 1:1.000.000 yang biasa digunakan untuk perencanaan umum dan studi strategis.
Peta ini mencakup area yang luas dan mengorbankan detail wilayah.
2. Menengah
Peta jenis kedua ini digunakan untuk perencanaan operasional dengan skala yang lebih kecil.
Standar skalanya 1:100.000 sampai 1:250.000
3. Besar
Peta topografi dalam kelompok besar ini sering digunakan dalam militer. Selain itu juga digunakan untuk perencanaan teknis, administrasi dan juga logistik.
Ukuran skala yang dimiliki adalah 1:50.000. Namun, ada banyak daerah yang dipetakan dengan skala 1:25.000
Contoh Peta Topografi
Berikut adalah beberapa contoh peta topografi
Semoga bermanfaat!