Transaksi dalam sebuah perusahaan umumnya menggunakan nominal yang besar dalam bertransaksi. Untuk menghindari tindak kejahatan dalam bertransaksi dalam jumlah besar, sebagai alternatifnya dapat menggunakan giro dalam bertransaksi.
Giro pada dasarnya telah banyak digunakan oleh beberapa perusahaan untuk melakukan transaksi dalam jumlah uang yang besar.
Transaksi yang dilakukan ini tidak hanya sekali, tatapi berkali-kali dan sesuai dengan kerjasama yang dilakukan oleh pemilik perusahaan dagang maupun perusahaan perorangan.
Secara umum, giro merupakan salah satu jenis simpanan pilihan para pelaku ekonomi karena likuiditasnya yang tinggi, hal tersebut dikarenakan perpindahaan uang antara pihak satu dengan yang lain dalam waktu yang singkat.
Giro dalam transaksi pasti mempunyai fungsi yang baik untuk sebagaian perusahaan yang membutuhkan fasilitas ini. Berikut ini fungsi-fungsi dari giro.
Fungsi Giro
- Rekening giro dapat digunakan oleh pemilik rekening giro untuk melakukan transaksi pembayaran bisnis dengan pihak lain. Alat-alat ini dapat diteruskan ke mitra kerja sama tertentu yang melakukan kerjasama. Tentunya kerjasama ini berlangsung di bidang usaha yang melakukan transaksi dalam jumlah nominal yang besar.
- Simpanan giro dapat ditarik sewaktu-waktu, tergantung kebutuhan pemilik tabungan. Ketika seorang pelanggan membutuhkan uang untuk sejumlah besar transaksi. Tabungan giro sangat berbeda dengan jenis tabungan lainnya, seperti deposito berjangka dan tabungan biasa, yang dibatasi oleh standar masing-masing rekening tabungan.
- Pencatatan yang rumit membuat bank menyediakan rekening koran untuk mempermudah pencatatan. Hal ini untuk memudahkan pengelolaan oleh tenaga penjualan masing-masing perusahaan.
- Untuk transaksi yang melibatkan uang dalam nominal yang besar, tidak perlu membawa uang. Cukup dapat mengganti uang dengan cek, giro, dan lain-lain sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Ini juga mengurangi risiko aktivitas kriminal yang terkait dengan transaksi yang dilakukan.
Semoga Bermanfaat!