Harga pada dasarnya merupakan alat untuk mengkomunikasikan nilai produk kepada pasar. Penetapan harga memiliki dampak langsung dan jelas terlihat pada penerimaan pasar.
Selain itu, harga merupakan alat yang sangat fleksibel, di mana suatu saat harga akan stabil dalam waktu tertentu, dan dapat seketika meningkat atau menurun.
Dalam dunia bisnis, seorang pengusaha dapat menerapkan alternatif penetapan harga pasar. Berikut ini beberapa alternatif penetapan harga dalam bisnis.
Cost-Based Pricing (penetapan harga berdasarkan biaya)
Penetapan harga berdasarkan biaya atau cost-based pricing dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Cost-Plus-Pricing (penetapan harga biaya plus)
Metode ini merupakan metode penetapan harga yang paling sederhana, pengusaha hanya menambah mark-up tertentu terhadap biaya produksinya.
b. Break Even Analysis and Target Profit Pricing (analisis peluang pokok dan penetapan harga laba sasaran)
Ini adalah metode dengan menghitung titik impas (break even) atau membuat target laba tertentu di atasnya.
Value-Based Pricing (penetapan harga berdasarkan persepsi calon konsumen terhadap nilai barang)
Metode ini menggunakan satu persepsi nilai dari pembeli (bukan dari biaya penjualan) untuk menetapkan suatu harga. Jadi, pertama-tama dilihat dulu berapa konsumen bersedia membeli/membayar untuk produk yang kita tawarkan.
Sedangkan, biaya produksi baru dilihat belakangan untuk mengetahui apakah biayanya masih dapat menguntungkan.
Competition-Based Pricing (penetapan harga berdasarkan persaingan)
Penetapan harga berdasarkan persaingan atau competition-based pricing terbagi lagi, yaitu:
a. Going-rate Pricing (penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku)
Perusahaan mendasarkan harga yang ditawarkan rata-rata pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan permintaannya.
Perusahaan dapat mengenakan harga yang sama, lebih tinggi, atau lebih rendah dari pesaing utamanya.
Semoga Bermanfaat!