Dalam bisnis, adakalanya modal sendiri yang digunakan tidak lagi mencukupi. Oleh karena itu, pemilik usaha dapat mengundang pihak lain untuk turut serta memiliki tersebut, menjadi pemegang saham melalui penyertaan modal.
Penggunaan utang dapat menjadi alternatif solusi pendanaan, disamping itu secara ekonomis terbukti biaya utang lebih murah dibandingkan biaya modal sendiri.
Terdapat beberapa jenis utang yang sering dijumpai. Berdasarkan tipenya, dapat mengklasifikasikan utang ke dalam lima kelompok, yaitu:
Berdasarkan Periode Utang
Terdapat utang jangka pendek (kurang dari 1 tahun), utang jangka menengah (1-5 tahun), dan utang jangka panjang (lebih dari 5 tahun).
Berdasarkan Penggunaan Utang
Terdapat utang untuk kepemilikan perumahan, toko, dan sebagainya (real estate loan), utang untuk kebutuha-kebutuhan pribadi dan konsumsi (personal loan), dan utang lainnya (non-real estate loan).
Berdasarkan Ada Tidaknya Jaminan
Terdapat utang yang mensyaratkan adanya jaminan atau collateral tertentu (secured loan) dan utang yang tanpa mensyaratkan jaminan (unsecured loan).
Berdasarkan Tingkat Suku Bunga
Terdapat utang yang memiliki tingkat suku bunga tetap sampai dengan jatuh tempo (fixed rate loan) dan utang dengan tingkat suku bunga berubah-ubah sesuai dengan kondisi saat itu (variable rate loan).
Berdasarkan Tipe Pembayaran
Berdasarkan tipe pembayaran, terdapat 4 jenis utang, yaitu.
- Utang dengan model pembayaran satu kali atas nominal utang tersebut, dan biasanya di akhir periode utang (single payment loan).
- Utang dengan dengan model maksimum plafon pinjaman dan pengusaha diperkenankan meminjam maksimum sebesar plafon tersebut (line of credit).
- Utang dengan pembayaran bunga lebih besar di awal periode dan semakin lama semakin menurun, biasanya untuk pinjaman KPR dan kepemilikan kendaraan (amortized loan).
- Utang dengan fleksibilitas pembayaran lebih besar di akhir periode (balloon payment loan).
Semoga Bermanfaat!