Seperti tubuh manusia, kondisi bisnis juga dapat berubah-ubah, baik menjadi lebih baik maupun lebih buruk.
Untuk mengetahui kondisi tersebut, maka diperlukan menggunakan alat ukur berupa termometer keuangan seperti berikut ini.
Termometer Likuiditas
Merupakan ukuran-ukuran yang menunjukkan kemampuan bayar atas kewajiban yang dimiliki oleh suatu perusahaan.
Terdapat dua jenis termometer likuiditas yaitu current ratio (CR) dan quick ratio (QR).
Current Ratio dapat diperoleh dengan formula sebagai berikut:
CR = Current Asset/Current Liability
Current Ratio dapat diperoleh dengan formula sebagai berikut:
QR = (Current Asset - Inventory)/Current Liability
Termometer Pengelolaan Aset
Merupakan ukuran-ukuran yang menunjukkan efektivitas pengelolaan aset yang dimiliki. Terdapat empat jenis termometer pengelolaan aset, yaitu Inventory Turn Over (Inv.TO), Days Sales Outstanding (DSO), Fixed Asset Turn Over (FATO), dan Total Asset Turn Over (TATO).
- Nilai Inventory Turn Over menunjukkan efektivitas penggunaan persediaan dalam mendapatkan penjualan. Nilai tersebut dapat diperoleh dengan formula sebagai berikut:
Inventory Turn Over = Sales/Inventory
- Nilai Days Sales Outstanding menunjukkan efektivitas pengelolaan piutang dagang yang dimiliki oleh entrepreneur. Nilai tersebut dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:
DSO = Receivables/Average sales per day
- Nilai Fixed Asset Turn Over menunjukkan efektivitas penggunaan aset-aset tetap dalam mendapatkan penjualan. Nilai tersebut dapat diperoleh dengan formula sebagai berikut:
Fixed Asset Turn Over = Sales/Total Fixed Asset
- Nilai Total Asset Turn Over (TATO) menunjukkan efektivitas penggunaan keseluruhan aset yang dimiliki untuk membukukan penjualan. Nilai tersebut dapat diperoleh dengan formula sebagai berikut:
TATO = Sales/Total Asset
Termometer Pengelolaan Utang
Merupakan ukuran-ukuran yang menunjukkan efektivitas pengelolaan utang. Terdapat dua ukuran yang sering digunakan, yaitu Dedt Ratio dan Time Interest Earned Ratio.
- Debt Ratio menunjukkan proporsi pendanaan yang dimiliki oleh suatu usaha. Semakin tinggi nilai debt ratio, menunjukkan semakin banyak utang digunakan. Nilai ratio dapat diperoleh dengan formula sebagai berikut:
Debt ratio = Total Liability/Total Asset
- Time Interest Earned Ratio (TIE) menunjukkan kemampuan pembayaran bunga atas utang-utang yang digunakan oleh perusahaan. Semakin besar nilai ratio tersebut akan semakin baik. Nilai ratio tersebut dapat diperoleh dengan formula sebagai berikut:
TIE = Earnings before Interest and Tax/Interest
Termometer Protitabilitas
Merupakan ukuran-ukuran yang menunjukkan kemampuan bisnis dalam menghasilkan keuntungan. Secara umum, terdapat empat termometer yang digunakan, yaitu Profit Margin (PM), Basic Earning Power (BEP), Return on Asset (ROA), dan Return on Equity (ROE).
- Profit Margin (PM) menunjukkan kemampuan bisnis untuk mendapatkan keuntungan dari setiap penjualan yang dibukukan. Semakin besar nilai PM akan semakin baik. Nilai PM tersebut dapat diperoleh dengan formula sebagai berikut:
PM = Net Income/Sales
- Basic Earning Power (BEP) menunjukkan kemampuan aset-aset yang dimiliki untuk menghasilkan laba kotor. Semakin besar nilai BEP akan semakin baik. Nilai BEP tersebut dapat diperoleh dengan formula sebagai berikut:
BEP = Earning before Interest and Tax/Total Asset
- Return on Asset (ROA) menunjukkan kemampuan aset-aset yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan bersih. Semakin besar nilai ROA akan semakin baik. Nilai ROA tersebut diperoleh dengan formula sebagai berikut:
ROA = Net Income/Total Asset
- Return on Equity (ROE) menunjukkan kemampuan modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan. Semakin besar nilai ROE akan semakin baik. Nilai ROE tersebut dapat diperoleh dengan formula sebagai berikut:
ROE = Net Income/Common Equity
Semoga Bermanfaat!