Bencana merupakan suatu rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat karena disebabkan oleh faktor alam atau non alam ataupun faktor manusia yang menyebabkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, atau kerugian harta benda dan dampak psikologis.
Ada beragam jenis bencana yang ada di alam semesta. Namun, jika dikelompokkan ada bencana yang tergolong dalam jenis bencana hidrologi (air).
Lalu apa saja contoh bencana alam yang tergolong dalam bencana alam hidrologi?
Berikut ini contoh-contoh bencana yang tergolong dalam bencana alam hidrologi.
Tsunami
Tsunami adalah salah satu jenis bencana alam yang berhubungan dengan gelombang lautan yang sangat besar dan menerjang daratan.
Gelombang air besar pada tsunami, diakibatkan oleh pergerakan lempeng bumi yang berada di dasar laut, seperti gempa bumi.
Bencana alam tsunami wajib diwaspadai untuk negara yang berada di sekitar pertemuan lempeng bumi.
Banjir
Banjir merupakan salah satu bencana alam yang terjadi saat aliran air yang menggenang secara berlebihan dan merendam daratan.
Adanya banjir karena disebabkan oleh hujan yang turun dalam jangka waktu lama, sehingga mengakibatkan air yang ditampung bertambah dan tidak bisa lagi untuk ditampung.
Sehingga air tersebut keluar dan menyebar ke beberapa daerah yang ada di sekitar sumber penampungan. Terutama untuk masyarakat yang tinggal dekat dengan aliran sungai.
Salah satu jenis banjir yaitu banjir bandang. Banjir bandang merupakan banjir yang disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi di dataran berpermukaan rendah. Sehingga mengakibatkan air dalam tanah keluar dan datang secara tiba-tiba dan dalam waktu singkat, namun dalam volume besar.
Letusan Limnik
Letusan limnik merupakan benjadi yang terjadi akibat meletusnya gas karbondioksida secara mendadak dari dasar danau, dan nantinya membentuk awan gas yang dapat membahayakan makhluk hidup di sekitar danau.
Adanya gas karbondioksida, berasal dari aktivitas vulkanik ataupun dekomposisi materi organik yang ada di dasar danau. Jika gas tersebut semakin dalam danau, maka semakin tinggi pula tekanan di dasar danau dan semakin banyak juga karbondioksida yang larut di air.
Jika dalam danau sudah jenuh dengan gas karbondioksida, ditambah gempa bumi, maka aktivitas vulkanik atau ledakan membuat air yang jenuh tersebut bergerak naik ke atas.
Ketika di atas tekanan sangat rendah dan tidak dapat menahan gas karbondioksida, maka muncullah gelembung-gelembung di permukaan danau secara bersamaan dan gas karbondioksida ikut meledak.
Tanah Longsor
Tanah longsor juga merupakan salah satu bentuk bencana alam hidrologi. Meski tanah longsor dapat disebabkan oleh faktor lain, namun tanah longsor paling sering disebabkan oleh curah hujan yang tinggi.
Bencana tanah longsor sering terjadi di daerah dataran tinggi seperti pada lereng bukit atau gunung dan ketika bersamaan hujan deras sedang terjadi.
Ketika hujan turun secara terus menerus, maka tanah di sekitar lereng akan menjadi lunak dan tergerus oleh limpasan aliran air hujan.
Sehingga mengakibatkan tanah tidak mampu lagi bertahan dari genangan air hujan dan ditambah adanya gaya gravitasi tanah menjadi turun atau longsor.
Semoga Bermanfaat!