Pengertian Asas Bimbingan Konseling
Asas merupakan dasar atau tumpuan dalam melakukan tindakan. Secara sederhana, asas adalah pedoman sebelum melakukan aktivitas.
Sedangkan, menurut Wikipedia, bimbingan dan konseling merupakan aktivitas interaksi antara konselor dan konseli baik secara langsung ataupun tidak langsung dalam rangka untuk membantu konseli mengembangkan potensi dalam dirinya.
Namun, secara spesifik terdapat persamaan dan perbedaan antara bimbingan dan konseling.
Jadi, asas bimbingan konseling merupakan dasar pedoman dalam menjalankan aktivitas bimbingan dan konseling.
Asas-asas Bimbingan Konseling dan Contohnya
1. Asas Kerahasiaan
Merupakan asas yang memberikan panduan untuk merahasiakan data konseli (orang yang berkonsultasi), yang mana data-data dari klien tidak boleh disebarluaskan, apalagi menjualnya untuk keuntungan pribadi.
Sebagaimana yang kita tahu bahwa aktivitas bimbingan dan konseling terkadang menyampaikan hal yang sangat pribadi serta rahasia.
Oleh sebab itu, seorang konselor wajib untuk menjaga dan merahasiakan data.
Contoh asas kerahasiaan:
Anak bernama A berkonsultasi kepada Z, disana A menceritakan data-data pribadi yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi. Seperti, si A menceritakan bahwa ia mempunyai kelainan ditubuh yang membuatnya tidak percaya diri.
Jadi, si Z (konselor) harus menjaga kerahasiaan data tersebut supaya tidak tersebar dan diketahui orang banyak. Apabila si Z dengan sengaja menceritakan masalah tersebut akan berakibat pada terganggunya si A karena bisa jadi ia semakin malu dan tidak percaya diri
2. Asas Kesukarelaan
Hal ini berkaitan dengan kesukarelaan atau kesukaan klien dalam mengikuti dan menjalani layanan yang dibutuhkan untuk dirinya. Selanjutnya, konselor wajib untuk membina dan juga mengembangkan kesukarelaan tersebut.
Contoh asas kesukarelaan:
Seorang siswa selalu bolos pada mata pelajaran fisika biologi karena dirinya tidak suka dengan mata pelajaran tersebut. Sebagai konselor harus punya tanggungjawab agar siswa tersebut menjadi suka dengan cara membina dan mengembangkannya, bukan dengan memaksa.
3. Asas Keterbukaan
Keterbukaan adalah suatu kondisi yang diharapkan dapat mendapatkan keterangan yang valid dari klien mengenai permasalahan yang sedang dihadapi.
Asas ini bertujuan untuk mendapatkan data yang benar-benar lengkap dan akurat agar solusi dari permasalahan bisa dibuat dengan tepat juga.
Keterbukaan disini dapat ditinjau dari 2 arah, dari sisi konseli harus terbuka dan tidak berbohong. Sementara itu, keduanya juga harus sama bisa menerima saran dan masukan dari pihak luar.
Contoh asas keterbukaan:
Jika ada klien yang mempunyai sifat tertutup dan sulit untuk menceritakan permasalahan yang dialami, maka konselor harus mengubah klien tersebut agar bisa terbuka mengenai dirinya.
4. Asas Kekinian
Asas bimbingan konseling yang selanjutnya berkaitan dengan penyesuaian zaman sekarang agar tidak terlalu larut dalam permasalahan. Meskipun dalam bimbingan dan konseling sendiri menjangkau dimensi yang luas, yaitu masa lalu, masa sekarang dan juga masa depan.
Contoh asas kekinian:
Jika klien mempunyai permasalahan, sebaiknya konselor tidak memfokuskan pada permasalahan yang telah dihadapi, tetapi lebih kepada memantau perkembangan dari hari ke hari, baik secara fisik maupun batin.
5. Asas Kemandirian
Asas ini merupakan asas-asas bimbingan konseling yang berhubungan dengan siswa dengan tujuan untuk menjadikan klien menjadi individu yang mandiri serta menerima dan mengenal dirinya sendiri dengan baik. Selain itu, menerima mengenal lingkungannya juga menjadi poin yang penting.
Contoh asas kemandirian:
Ada klien yang mempunyai kekurangan secara fisik dan dia bercerita ingin mengakhiri hidupnya. Langkah yang bisa diambil oleh konselor adalah menumbuhkan rasa semangat dan rasa menerima kekurangan diri sendiri. Sehingga rasa putus asa bisa hilang.
6. Asas Kegiatan
Merupakan asas yang menuntut agar klien atau peserta didik mengikuti kegiatan secara aktif yang sudah ditentukan oleh BK. Kegiatan tersebut berguna untuk meningkatkan kemampuan klien agar semakin lebih baik lagi.
Asas ini berdasarkan pola konseling "multidimensional" yang artinya dalam proses bimbingan dan konseling tidak hanya mengandalkan transaksi verbal. Namun, juga menerapkan kegiatan dari hasil bimbingan dan konseling tersebut.
Contoh asas kegiatan:
BK harus membuat kegiatan semacam MOS (masa orientasi sekolah) agar peserta didik bisa mengenal lingkungan. Dalam kegiatan MOS juga terdapat permainan teka teki mos yang bertujuan untuk membuat akrab antara semua orang.
7. Asas Kedinamisan
Hal ini berkaitan dengan cara konselor dalam memberikan layanan bagi klien yang hendaknya tidak monoton dan selalu bergerak maju. Kedinamisan ini sangat penting karena penyesuaian terhadap klien menjadi salah satu cara untuk merubahnya kearah yang baik.
Contoh asas kedinamisan:
Permasalahan yang semakin kompleks harus bisa ditangani oleh konselor dengan baik, misalnya kenakalan remaja dan kecanduan game.
8. Asas Keterpaduan
Merupakan asas yang berkaitan kerjasama dengan pihak lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Diperlukan kerjasama agar proses bimbingan dan konseling memberikan pemahaman baru dan menambah wawasan bagi klien.
Contoh asas keterpaduan:
Konselor melakukan kerjasama dengan psikolog dan mengundangnya ke sekolah untuk menyampaikan materi agar pemahaman siswa bertambah
9. Asas Kenormatifan
Dalam proses bimbingan dan konseling harus sesuai dengan aturan norma yang berlaku. Hal ini untuk menjaga keharmonisan dan kenyamanan antara konseli dan konselor.
Selain itu, pentingnya asas bimbingan konseling ini adalah untuk menghindari suatu tindakan yang tidak baik dan tidak sesuai dengan kaidah yang ada.
Contoh asas kenormatifan:
Seorang konselor harus menjalankan tugasnya sesuai dengan norma yang berlaku, baik norma agama, norma sosial sampai norma hukum.
10. Asas Keahlian
Berkaitan dengan kualifikasi dari konselor yaitu harus cakap dalam bidangnya. Dalam menjalan tugas sebagai konselor tidak boleh sembarangan karena menyangkut hubungan dengan orang yang mempunyai masalah.
Jika tidak ditangani oleh ahlinya, dikhawatirkan permasalahan yang dihadapi klien tidak selesai malahan akan menjadi semakin buruk.
Contoh asas keahlian:
Ketika konselor didatangi oleh konseli harus bersikap profesional agar solusi yang diberikan sesuai dengan permasalahan.
11. Asas Alih tangan
Asas ini berhubungan juga dengan kerjasama pihak lain. Akan tetapi dalam asas alih tangan ini dilakukan jika konselor sudah memberikan pelayanan dan solusi yang baik tetapi klien tidak menjadi seperti yang diharapkan.
Oleh sebab itu, klien tersebut akan diberikan kepada pihak yang lebih ahli.
Contoh asas alih tangan:
Seorang siswa mengalami depresi karena permasalahan dalam keluarga. Dalam kasus ini, konselor bisa bekerjasama dengan pihak yang berkompeten untuk menangani masalah tersebut.
12. Asas Tut Wuri Handayani
Tut wuri handayani memiliki arti mendorong dari belakang. Sesuai namanya, dalam melakukan bimbingan dan konseling, seorang konselor harus bisa mengayomi, memberikan teladan dan berupaya untuk mengarahkan klien untuk maju.
Contoh asas tut wuri handayani:
Konselor harus menjadi teladan serta berupaya untuk menciptakan suasana nyaman agar klien bisa terbuka mengenai permasalahan yang dihadapi.
Semoga bermanfaat!
Terima kasih sharing tulisannya
BalasHapus