Posisi atau letak strategis bangsa Indonesia dapat memudahkan Islam menyebar melalui bandar-bandar perdagangan mulai dari pesisir Sumatra, Jawa, Sulawesi, hingga Maluku.
Sejak itulah, mulai bermunculan kerajaan-kerajaan Islam di berbagai daerah di Indonesia. Kerajaan Islam di Indonesia salah satunya yaitu Kerajaan Banten.
Pencetusan
Islamisasi Kerajaan Gowa-Tallo dimulai tahun 1605 Masehi. Bangsawan Kerajaan Gowa-Tallo pertama yang memeluk agama Islam bernama Karaeng Katangka.
Kerajaan Gowa-Tallo mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin (1653-1669 Masehi).
Perkembangan
Ia berhasil membangun Gowa-Tallo menjadi kerajaan maritim yang menguasai jalur perdagangan di wilayah Indonesia bagian timur.
Sultan Hasanuddin sangat menentang tindakan VOC yang memonopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia Timur.
Sebagai kekuatan besar di Sulawesi, Kerajaan Gowa-Tallo berperan penting dalam kegiatan perdagangan di wilayah Indonesia bagian timur.
Kedekatan geografis dengan Kepulauan Maluku menyebabkan Kerajaan Gowa-Tallo menjadi pintu gerbang perdagangan rempah-rempah.
Pelabuhan Somba Opu berkembang menjadi bandar transito yang berperan sebagai penghubung jalur perdagangan antara Malaka, Jawa, dan Maluku.
Perpecahan
Kemudian, pada tahun 1667 Kerajaan Gowa-Tallo runtuh karena akibat dari Perjanjian Bongaya.
Adanya pengkhianatan Raja Arupalaka dari Bone dan Belanda berhasil mengalahkan Sultan Hasanuddin dengan memaksanya menandatangani Perjanjian Bongaya.
Semoga Bermanfaat!