Kebudayaan dan agama Hindu-Buddha sangat berkembang dan mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia.
Pada bidang politik, sistem pemerintahan bangsa Indonesia mengalami perubahan dalam bentuk pemerintahan kerajaan.
Kerajaan-kerajaan pada masa Hindu-Buddha antara lain ada Kerajaan Mataram Kuno. Berikut penjelasan dan prasasti-prasasti yang ditinggalkan dari Kerajaan Mataram Kuno.
Kerajaan Mataram Kuno
Letak dari Kerajaan Mataram Kuno yaitu di Jawa Tengah yang wilayahnya dapat disebut Bhumi Mataram.
Kerajaan Mataram yaitu kerajaan bercorak Hindu-Buddha dikarenakan dipimpin oleh dua dinasti yang berbeda, yaitu Dinasti Sanjaya beragama Hindu dan Dinasti Syailendra beragama Buddha.
Bukti tertulis mengenai Kerajaan Mataram Kuno disebutkan dalam prasasti peninggalannya, yaitu:
- Canggal
- Mantyasih
- Kelurak
Dalam prasasti Canggal disebutkan tentang pendirian Kerajaan Mataram. Pendiri Kerajaan Mataram yaitu Sanaha, yang merupakan cucu dari Ratu Sima pada abad VII Masehi.
Setelah Sanaha wafat, tampuk kekuasaan dipegang oleh Sanjaya. Kemudian, putranya bernama Rakai Panangkaran menggantikan Sanjaya sebagai pemimpin.
Menurut prasasti Mantyasih, Rakai Panangkaran merupakan pengganti Rakai Panunggalan. Dalam masa pemerintahannya, Rakai Panunggalan membangun candi-candi mewah seperti candi Sewu, candi Sari, candi Pawon, candi Mendut, dan terakhir candi Borobudur.
Candi Borobudur selesai dibangun pada masa pemerintahan Raja Samaratungga.
Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya membuat kesepakatan bersama Raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra pada tahun 850. Kemudian, Rakai Pikatan dan Raja Samaratungga setuju untuk menggabungkan kedua kerajaan.
Karena itu, Rakai Pikatan melakukan pernikahan politik dengan Pramodawardhani (putri Raja Samaratungga).
Penguasa terakhir Kerajaan Mataram Kuno adalah Mpu Sindok.
Dalam kepemimpinannya, pusat pemerintahan Mataram dipindahkan ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok. Karena pusat kerajaan mengalami kehancuran akibat letusan Gunung Merapi.
Selanjutnya, di Jawa Timur Mpu Sindok membentuk Dinasti Isyana dan mendirikan Kerajaan Medang Kamulan.
Semoga