Masa-masa pergerakan nasional Indonesia adalah masa lahirnya kesadaran kebangsaan yang ditandai dengan banyak munculnya organisasi-organisasi pergerakan.
Organisasi yang muncul pada masa pergerakan nasional salah satunya yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI). Berikut ini penjelasan mengenai Partai Nasional Indonesia (PNI).
Pembentukan
Pembentukan Partai Nasional Indonesia berawal dari pembentukan Algemeene Studie Club di Bandung pada tahun 1925 oleh Soekarno.
Selanjutnya, pada tanggal 4 Juli 1927 Algemeene Studie Club mengadakan rapat di Bandung. Hasil rapat tersebut menyetujui untuk membentuk Perserikatan Nasional Indonesia.
Adapun tokoh-tokoh yang tergabung dalam kepengurusan Perserikatan Nasional Indonesia antara lain Soekarno, Tjipto Mangunkusumo, Anwari, Sartono, Iskaq Tjokroadisurjo, Soenarjo, Budiarto, dan Samsi.
Selanjutnya, dalam kongres PNI di Surabaya tahun 1928, Perserikatan Nasional Indonesia berubah menjadi Partai Nasional Indonesia (PNI).
Tujuan
PNI memiliki tujuan utama meraih kemerdekaan Indonesia. Adapun pola perjuangan yang diambil PNI adalah pola perjuangan yang bersifat agitasi, yaitu mengumpulkan massa dan mengadakan diskusi.
Selain itu, PNI juga menjalin kerja sama dengan organisasi-organisasi pergerakan nasional lainnya seperti Sarekat Islam, Budi Utomo, dan Organisasi-organisasi pemuda.
Akhir Perjuangan
Kehadiran PNI benar-benar menjadi perhatian bagi pemerintah kolonial Belanda karena organisasi ini menunjukkan perlawanannya.
Dari asas dan tujuannya terlihat bahwa PNI merupakan organisasi politik yang ekstrim dan radikal. Dan pada tahun 1929 beredar isu bahwa PNI bersiap melakukan pemberontakan.
Oleh karena itu, pada tanggal 29 Desember 1929 pemerintah kolonial Belanda menangkap empat tokoh utama PNI yaitu Soekarno, Gatot Mangkoepraja, Markoen Soemadiredja, dan Soepriadinata.
Keempatnya kemudian diadili dan ditahan di Penjara Sukamiskin, Bandung.
Semoga Bermanfaat!