Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa yang terdapat di Indonesia dengan pengguna paling banyak dan tersebar di seluruh Indonesia.
Mempelajari bahasa Jawa tidaklah mudah, terdapat aturan yang harus dipahami untuk bisa mengerti dan mengucapkan bahwa Jawa.
Salah satu hal yang wajib dimengerti adalah kata. Kata dalam bahasa Jawa disebut dengan tembung.
Bahasa Jawa mempunyai beberapa tembung.
Pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai jenis-jenis tembung dalam bahasa Jawa.
mari kita mulai...
Pengertian Tembung
Tembung dapat diartikan sebagai "kata", yang berarti kumpulan huruf atau suku kata yang mempunyai arti.
Tembung dalam bahasa Jawa tidak ada bedanya dengan kata pada bahasa Indonesia. Keduanya sama-sama mendeskripsikan maksud dan tujuan.
Jenis Tembung
Jenise tembung dalam bahasa Jawa terbagi menjadi 10 golongan yang mempunyai fungsi masing-masing.
Berikut adalah macam-macam tembung:
1. Tembung Aran (Kata Benda)
Tembung aran atau kata benda mempunyai lain yaitu nomina. Hal ini berkaitan dengan semua hal yang bisa dibendakan.
Tembung aran ini dapat digunakan untuk menyebut makhluk hidup, benda mati dan juga tempat.
Contoh tembung aran:
- Meja
- Watu
- Kursi
- Lemari
- Buku
2. Tembung Kriya (Kata Kerja)
Tembung kriya atau kata kerja merupakan kata yang menjelaskan suatu aktivitas atau tindakan.
Kata kerja ini dapat berbentuk tindakan (verba tindakan) atau berbentuk keadaan (verba proses).
Tembung kriya terbagi menjadi 2, yaitu tembung kriya lingga dan tembung kriya andhahan.
Contoh:
- Nulis
- Maca
- Nyapu
- Mangan
- Ngombe
3. Tembung Ganti (Kata Ganti)
Tembung ganti atau tembung sesulih merupakan kata ganti yang digunakan untuk menggantikan kata benda atau orang yang tidak disebutkan secara langsung.
Kata ganti ini bisa bersifat jamak atau tunggal.
Contoh:
- Aku
- Kowe
- Kaka
- Adek
- Dheweke
4. Tembung Wilangan (Kata Bilangan)
Tembung wilangan atau kata bilangan adalah kata yang menunjukkan suatu jumlah atau bisa juga menunjukkan suatu urutan.
Contoh:
- Setengah
- Siji
- Loro
- Akeh
- Setetes
5. Tembung Kahanan (Kata Sifat)
Tembung kahanan adalah kata yang menjelaskan suatu sifat. Kata sifat bisa menerangkan kuantitas, urutan, kualitas, kecukupan maupun penekanan suatu angka.
Kata sifat ini merupakan kelas kata yang mengubah kata benda atau kata ganti yang biasanya dengan menjelaskan atau membuat lebih spesifik.
Contoh:
- Apik
- Bagus
- Seneng
- Susah
- Rame
6. Tembung Katrangan (Kata Keterangan)
Tembung katrangan merupakan kata yang memberikan keterangan kepada kata lain.
Contoh:
- Wetan
- Kulon
- Kene
- Tengah
- Nduwur
7. Tembung Pangguwuh (Kata Seru)
Tembung pangguwuh atau kata seru adalah kata yang mengungkapkan maksud dan perasaan seseorang.
Atau bisa juga menggambarkan tiruan bunyi.
Contoh:
- Tulung
- Eh
- Aduh
- Wah
- Hore
8. Tembung Sandhangan (Kata Sandang)
Tembung sandhangan atau kata sandang yaitu kata yang tidak mempunyai arti tetapi menjelaskan kata benda.
Tembung sandhangan bisa digunakan untuk mendampingi kata benda dasar, pronomina, verba pasif dan juga nomina yang terbentuk dari verba.
Contoh:
- Kyai
- Raden
- Sang
- Hyang
- Kaum
9. Tembung Panyambung (Kata Sambung)
Tembung panyambung atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan konjungsi merupakan kata yang digunakan untuk mengubungkan kata dengan kata dalam kalimat atau menghubungkan kalimat dengan kalimat dalam paragraf.
Contoh:
- Lan
- Sarta
- Mulane
- Wusana
- Banjur
10. Tembung Pangarep (Kata Depan)
Tembung pangarep atau kata depan adalah kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat dan lumrahnya diikuti oleh nomina atau pronomina
Contoh:
- Sing
- Saka
- Menyang
- Ing
Semoga bermanfaat!