Konstruktivisme adalah landasan berpikir pendekatan konstektual, pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit dan hasilnya diperluas melalui konteks yang sempit dan tidak dengan tiba-tiba.
Manusia menemukan sendiri pengetahuan, kompetensi atau teknologi yang dibutuhkan guna mengembangkan dirinya.
Daripada bingung, langsung saja ke materinya.
Pada artikel kali ini akan dibahas lengkap mengenai teori belajar konstruktivisme.
Mari kita mulai...
Pengertian Teori Belajar Konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme merupakan suatu teori dalam belajar yang mengutamakan peningkatan perkembangan nalar atau logika dan konseptual belajar.
Teori ini dianggap sebagai teori belajar yang bersifat generatif, artinya merupakan suatu aktivitas untuk menciptakan makna dari apa yang telah dipelajari.
Menurut Abimanyu (2008:22), konstruktivisme merupakan suatu pendekatan belajar yang meyakini bahwa individu secara aktif membangun atau membuat pengetahuannya sendiri dan kenyataan atau realitas ditentukan oleh pengalaman dari orang itu sendiri.
Tokoh Teori Belajar Konstruktivisme
1. Jean Piaget
2. Vygotsky
3. John Dewey
4. Jerome Bruner
Konsep Teori Belajar Konstruktivisme
- Siswa aktif membina pengetahuan berdasarkan pengalaman yang telah ada
- Kaitannya dengan pembelajaran, siswa harus mampu membina pengetahuan secara mandiri
- Membina pengetahuan secara mandiri melalui proses saling mempengaruhi antara pembelajaran terdahulu dengan pembelajaran terbaru
- Unsur penting dalam teori ini adalah membina pengetahuan dirinya secara aktif dengan membandingkan informasi terbaru dengan pemahaman yang telah ada.
- Salah satu faktor utama dalam motivasi pembelajaran adalah keseimbangan. Faktor ini berlaku jika siswa sadar bahwa gagasannya tidak konsisten atau tidak sesuai pengetahuan ilmiah.
- Bahan ajar perlu berkaitan dengan pengalaman siswa untuk menarik minat
Ciri-ciri Teori Belajar Konstruktivisme
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa teori belajar konstruktivisme lebih mengutamakan pemahaman mandiri secara aktif, kreatif, produktif dilandaskan oleh pengetahuan terdahulu dan pengalaman belajar yang bermakna.
Berikut adalah ciri-ciri pembelajaran konstruktivisme:
- Mengaktifkan dan membina pengetahuan awal
- Cara belajar diorientasikan kepada pembangunan pengetahuan
- Lebih menekankan pada proses belajar
- Pemahaman pengetahuan atas materi yang diajarkan
- Mengajar merupakan membelajarkan siswa yang belajar
Tujuan Teori Belajar Konstruktivisme
Setiap teori belajar pastinya mempunyai fokus kearah mana atau tujuan, termasuk pembelajaran konstruktivisme ini.
Menurut Karfi, dkk. tujuan teori belajar konstruktivisme adalah sebagai berikut:
- Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berinteraksi secara langsung kepada benda nyata atau model artifisial.
- Memperhatikan konsep awal untuk mengajarkan konsep yang benar
- Proses mengubah konsep peserta didik yang mungkin tidak tepat.
Pendapat lain tentang tujuan teori belajar konstruktivisme dikemukakan oleh Thobroni, yaitu:
- Menumbuhkembangkan kemampuan peserta didik untuk mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban secara mandiri
- Membantu peserta didik untuk menumbuhkembangkan pemahaman dan pengertian konsep secara menyelutuh
- Membuat peserta didik menjadi pemikir mandiri
Langkah Teori Belajar Konstruktivisme
Untuk melakukan langkah teori belajar ini memerlukan beberapa pendekatan sebagai berikut:
- Siswa mengemukakan pengetahuan awal tentang materi yang akan dibahas.
- Siswa dikasih kesempatan untuk melakukan penyelidikan dan menemukan konsep melalui pengumpulan, pengorganisasian dan interpretasi data dalam suatu kegiatan yang dibentuk oleh pengajar.
- Siswa memberi penjelasan dan solusi atas observasi dan ditambah oleh guru jika ada kekurangan. Setelah itu, pemahaman baru siswa akan dibangun
- Pengajar berusaha membuat kondisi belajar yang bisa membuat siswa mengaplikasikan pemahamannya, baik melalu kegiatan ataupun studi kasus permasalahan.
Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Konstruktivisme
Kelebihan
- Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengemukakan pendapatan dengan gaya sendiri
- Membuat lingkungan belajar yang mendukung murid untuk mengemukakan gagasan dan saling berdiskusi
- Siswa dapat memikirkan perubahan gagasan setelah sadar akan kemajuan mereka dan memberi kesempatan untuk mengidentifikasi perubahan gagasan
- Membuat peserta didik mampu memikirkan tentang pengalamannya
- Membuat peserta didik mencoba dengan gagasan baru agar memperoleh kepercayaan diri dengan memakainya di berbagai konteks
Kekurangan
- Muncul miskonsepsi karena pemikiran siswa yang terkadang tidak sesuai dengan kaidah keilmuan
- Membutuhkan waktu relatif lebih lama karena peserta didik membangun pengetahuannya sendiri
- Kemungkinan terkendala dengan sarana prasarana
Semoga bermanfaat!
Dalam belajar matematika diharapkan siswa dapat aktif dan berpikir kreatif sehingga penerapan teori belajar konstruktivisme BISA diterapkan. Hal ini mendorong pembelajaran yang relevan
BalasHapusberpusat pada siswa
Siap gan
Hapus