Setelah sebelumnya kita sudah membahas artikel tentang pengertian, dilanjutkan dengan jenis-jenis dan faktor-faktor pendorong maupun penghambat dari mobilitas sosial.
Pada artikel ini akan kami bahas tentang saluran dan dampak positif ataupun negatif dari mobilitas sosial.
Apa saja saluran yang mendukung terjadinya mobilitas sosial? Serta dampak apa saja yang ditimbulkan dari terjadinya mobilitas sosial?
Langsung saja, berikut ini saluran mobilitas sosial dan dampak positif ataupun negatif dari timbulnya mobilitas sosial dalam masyarakat.
Saluran Mobilitas Sosial
Masyarakat dapat menggunakan berbagai saluran mobilitas sosial sebagai berikut.
a. Lembaga Keluarga
Keluarga dapat menjadi saluran mobilitas sosial bagi seseorang, karena keluarga dapat memberi status sosial bagi anggotanya.
Bahkan, anak yang diadopsi oleh keluarga kaya maka akan mendapat status sebagai orang kaya.
b. Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan dianggap sebagai social elevator karena masyarakat menganggap lembaga pendidikan sebagai saluran paling rasional dan demokratis untuk meningkatkan status sosial seseorang.
Pendidikan dapat ditempuh melalui sekolah atau lembaga pendidikan informal seperti pusat kursus atau balai latihan kerja.
Dengan pendidikan, setiap orang memiliki kemampuan dan keterampilan tertentu sehingga ia mampu melakukan mobilitas sosial vertikal naik.
c. Lembaga ekonomi
Lembaga ekonomi membri kesempatan bagi setiap orang yang berkompeten untuk meraih posisi tertinggi, misalnya menjadi pemilik modal.
Kedudukan yang dimiliki seseorang akan berdampak positif bagi dirinya seperti peningkatan kesejahteraannya.
d. Lembaga Militer
Masyarakat menganggap menjadi anggota militer memiliki prestise tinggi karena dianggap sebagai pembela bangsa ketika ada serangan dari pihak asing.
Oleh karena itu, lembaga militer seperti angkatan bersenjata merupakan saluran mobilitas sosial yang lebih banyak dipilih oleh masyarakat untuk meningkatkan status sosial.
e. Lembaga Keagamaan
Para pemuka agama merupakan orang yang memberi bimbingan dan petunjuk mengenai ajaran agama.
Para pemuka agama cenderung dianggap memiliki kedudukan tinggi dalam masyarakat. Mereka dianggap lebih tahu dan memiliki pengetahuan mengenai ajaran agama lebih baik.
Kondisi ini menunjukkan bahwa lembaga agama dapat menjadi saluran mobilitas sosial.
f. Lembaga Politik
Elite politik dianggap sebagai wakil rakyat yang mampu memutuskan berbagai perkara. Adapun kedudukan dan status melalui lembaga politik dapat diraih apabila seseorang bergabung dengan partai politik atau menjadi staf ahli elite politik.
g. Organisasi Keahlian
Seseorang mampu bergabung dengan organisasi keahlian atau profesi diharuskan memenuhi syarat tertentu.
Kondisi tersebut dapat mendorong seseorang untuk menjadi ahli dalam bidang tertentu dan dikenal oleh masyarakat. Akibatnya, status sosial/kedudukannya dapat meningkat.
Dampak Mobilitas Sosial
Dampak mobilitas sosial dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Dampak Positif Mobilitas Sosial
Dampak positif mobilitas sosial sebagai berikut.
- Mempercepat perubahan yang lebih baik.
- Meningkatkan kesejahteraan hidup.
- Mendorong seseorang untuk maju.
- Meningkatkan kualitas hidup.
b. Dampak Negatif Mobilitas Sosial
Dampak negatif mobilitas sosial sebagai berikut.
- Menimbulkan kecemasan dan ketegangan bagi orang yang tidak memiliki kemampuan untuk melakukan mobilitas sosial dan orang yang ingin mempertahankan kedudukannya.
- Muncul keretakan dalam suatu hubungan. Kondisi ini dapat terjadi karena rasa iri dan perubahan sikap seseorang yang melakukan mobilitas sosial.
- Muncul berbagai konflik.