Secara umum, mobilitas sosial merupakan suatu gerak perpindahan dalam kelas sosial. Dengan kata lain, terjadi perpindahan individu atau kelompok dari kelas sosial yang satu ke kelas sosial lainnya.
Tujuan dari seseorang melakukan mobilitas sosial adalah untuk mendapatkan perubahan. Perubahan yang didapat yaitu mencakup dalam beberapa hal, seperti perubahan dalam segi ekonomi ataupun pendidikan.
Selain pengertian dan tujuan, adapun faktor-faktor pendorong dan faktor penghambat dari terjadinya mobilitas sosial sebagai berikut.
Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
Berikut faktor-faktor pendorong mobilitas sosial.
a. Kemampuan Individu
Kemampuan individu dalam bidang akademik atau sosial dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan status sosial. Dengan kemampuan tersebut, setiap individu dapat melakukan upaya untuk melakukan mobilitas sosial vertikal naik.
b. Tingkat Pendidikan
Dengan pendidikan, seseorang mudah melakukan mobilitas sosial untuk meningkatkan kedudukannya. Semakin tinggi pendidikan, peluang melakukan mobilitas sosial vertikal naik semakin terbuka.
c. Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi dapat mendorong seseorang untuk giat bekerja agar kesejahteraan meningkat. Sebagai contoh, keadaan ekonomi yang kurang dapat mendorong seseorang untuk merantau ke kota agar memperoleh pekerjaan lebih baik. Dengan demikian, kesejahteraan meningkat.
d. Keadaan Struktural
Struktur sosial masyarakat modern memungkinkan individu/kelompok lebih leluasa melakukan mobilitas sosial. Kondisi tersebut terjadi karena masyarakat cenderung menerapkan sistem stratifikasi sosial terbuka.
e. Situasi Politik
Situasi politik mampu mempengaruhi kondisi masyarakat yang kondusif. Situasi yang kondusif dapat mendorong anggota masyarakat melakukan mobilitas sosial.
f. Perubahan Kondisi Sosial
Perubahan kondisi sosial menyebabkan perubahan struktur sosial masyarakat. Struktur sosial masyarakat yang lebih terbuka semakin mendorong anggota masyarakat melakukan mobilitas sosial.
Faktor Penghambat Mobilitas Sosial
Berikut faktor-faktor penghambat mobilitas sosial.
a. Kemiskinan
Kemiskinan membatasi seseorang melakukan mobilitas sosial untuk mencapai kedudukan yang diinginkan.
Masyarakat miskin cenderung sulit mengakses pendidikan untuk dijadikan modal dalam memperoleh pekerjaan yang lebih baik. Akibatnya, kesejahteraannya sulit meningkat.
b. Adat Istiadat Sulit Diubah
Dalam masyarakat yang masih terdapat adat istiadat sulit diubah dapat menghambat mobilitas sosial. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh sifat tertutup terhadap kebudayaan dari masyarakat lain, padahal kebudayaan tersebut baik dan mampu membawa perubahan.
c. Sistem Pelapisan Sosial Tertutup
Sistem pelapisan sosial tertutup cenderung menghambat kemungkinan seseorang melakukan mobilitas sosial.
Kondisi tersebut terjadi karena status sosial/kedudukan seseorang atau kelompok didasarkan pada keturunan.
d. Perbedaan Kepentingan
Perbedaan kepentingan dapat menyebabkan setiap individu/kelompok saling bersaing. Kondisi tersebut menyebabkan timbulnya sikap saling menghambat satu sama lain dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Akibatnya, individu/kelompok sulit melakukan mobilitas sosial.
Semoga Bermanfaat!