Manusia praaksara terus mengalami perkembangan secara progresif dari waktu ke waktu.
Mulai dari yang awalnya hidup nomaden sampai menetap. Penggunaan alat kasar sampai halus dan masih banyak perubahan baik yang dilakukan oleh manusia.
Zaman praaksara terbagi menjadi dua periode.
Pertama disebut dengan zaman batu, pada masa ini alat bantu kehidupan berasal dari bebatuan.
Kedua disebut dengan zaman logam, yang akan kita bahas kali ini.
Mari kita mulai...
Pengertian Zaman logam
Zaman logam merupakan zaman dimana alat untuk menunjang kehidupan sehari-hari menggunakan logam.
Zaman ini dipelopori Bangsa Deutro Melayu yang merupakan nenek moyang bangsa Indonesia. Bangsa ini merupakan orang Austronesia yang datang ke nusantara pada sekitar tahun 400-300 SM.
Bang Deutro Melayu masuk ke nusantara melalui jalur Barat, dengan rute Yunan (Teluk Tonkin), Vietnam, Malaysia, hingga akhirnya sampai ke Nusantara.
Bangsa yang bisa juga disebut dengan Bangsa Melayu Muda ini berhasil melakukan asimilasi dengan bangsa Proto Melayu (Melayu Tua).
Secara kebudayaan, bangsa Melayu Muda ini dianggap lebih maju dari pendahulunya. Karena sudah mengenal pembagian kerja dan juga sudah mempunyai keahlian.
Karena sudah mengenal pembagian kerja dengan berbagai keahlian, maka terdapat juga pembagian status berdasarkan jumlah harta yang dimiliki.
Selain itu, pembuatan alat-alatnya juga lebih bagus karena telah berhasil membuat alat dari bahan logam.
Teknologi yang digunakan oleh manusia pada zaman batu di Indonesia ini dipengaruhi oleh kebudayaan Dongson (Indochina) yang berada di Vietnam.
Namun, penggunaan batu tidak lantas langsung hilang. Penggunaan batu masih digunakan untuk keperluan tertentu.
Manusia pada zaman ini telah hidup menetap, bukan nomaden atau berpindah-pindah.
Oiya, zaman logam ini sering juga disebut dengan masa perundagian. Istilah Undagi berasal dari bahasa Bali yang artinya orang-orang terampil.
Bisa disebut terampil karena pada zaman ini terdapat orang-orang yang membuat alat dari logam.
Periodisasi Zaman Logam
1. Zaman Tembaga
Pada tahun 1884 Gaetano Chierici menyebut zaman tembaga dengan sebutan Eneo-litika. Zaman tembaga merupakan masa peralihan atau transisi dari zaman batu ke zaman logam.
Pada zaman ini tidak terlalu banyak artefak dan fosil yang ditemukan. Mungkin saja karena kuatnya tembaga tidak cukup kuat untuk menahan pelapukan.
Tetapi ada juga pendapat ahli yang menyatakan bahwa Indonesia tidak mengalami zaman tembaga karena sampai saat ini belum atau bahkan tidak ditemukan bukti fosil tembaga di Indonesia.
Hanya saja negara asia tenggara lainnya seperti Vietnam, Thailand, Malaysia dan Kamboja mengalami zaman tembaga ini.
2. Zaman Perunggu
Selanjutnya adalah zaman perunggu yang merupakan lanjutan dari zaman tembaga. Pada zaman ini cukup banyak ditemukan peninggalan-peninggalan.
Bronze age atau zaman perunggu ditandai dengan penggunaan teknik peleburan tembaga dengan timah.
Pada zaman ini peralatan yang ada dibuat dengan campuran tembaga dan timah.
Teknik pembuatan pada zaman ini ada dua, yaitu:
1. Bivalve
2. A cire perdue
Peninggalan zaman perunggu, yaitu:
- Nekara
- Moko
- Kapak Corong
- Arca Perunggu
- Bejana Perunggu
- Perhiasan
- Senjata
3. Zaman Besi
Pembagian zaman logam yang terakhir adalah zaman besi yang merupakan fase terakhir dari zaman logam. Pada zaman besi ini manusia sudah mampu melebur besi dan mencetaknya menjadi alat bantu kehidupan.
Alat-alat yang terbuat dari besi tidak banyak ditemukan di Indonesia.
Peninggalan zaman besi berupa:
- Pedang
- Mata panah
- Mata tombak
- Kapak besi
Semoga bermanfaat!