Membahas tentang peninggalan sejarah memang asik karena kita bisa mengetahui kegiatan atau hal yang dilakukan oleh orang-orang terdahulu.
Salah satu zaman yang cukup unik adalah zaman megalitikum.
Di zaman batu ini terdapat banyak sekali benda peninggalan sejarah seperti, menhir, dolmen, sarkofagus dan masih banyak lagi.
Pada artikel kali ini kita fokus membahas benda peninggalan zaman batu yaitu, dolmen.
Apasih dolmen itu?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dolmen merupakan monumen prasejarah berupa batu datar yang ditopang oleng tiang-tiang batu.
Sedangkan...
Menurut Wikipedia sendiri, dolmen adalah meja batu yang digunakan untuk meletakkan sesaji guna dipersembahkan kepada roh nenek moyang.
Dibawah dolmen biasanya terdapat kubur batu atau sarkofagus.
Oiya sebagai tambahan informasi, dolmen bisa juga bisa disebut dengan pandhusa.
Ciri-ciri Dolmen
Dolmen merupakan salah satu benda peninggalan pada periode Megalitikum atau bisa juga disebut sebagai zaman batu.
Pada zaman tersebut manusia menggunakan bebatuan untuk bertahan hidup. Kegiatan sehari-hari mereka memakai batu.
Ciri-ciri dolmen adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan lempengan batu atau balok
2. Mempunyai bagian ruang
3. Mempunyai bentuk seperti meja raksasa
4. Bagian paling dasar dari dolmen adalah trilithic (lempengan batu horizontal yang ditempatkan di bagian atas dan dua batu diposisikan secara tegak)
5. Biasanya mempunyai panjang 325cm. lebar 145cm dan tinggi 115cm. Tetapi ada papan batu yang berukuran 3x3 meter dengan ketebalan 7cm.
6. Berada ditempat yang dikermatkan
Fungsi Dolmen
Dolmen atau juga dikenal dengan pandhusa ditemukan di Eropa, Afrika dan Asia terutama di sepanjang pesisir pantai.
Berikut adalah fungsi dolmen:
1. Tempat meletakkan sesaji - pemujaan
2. Meletakkan mayat (kubur) dibawah papan batu.
3. Penutup sarkofagus
Contoh Dolmen
Semoga bermanfaat!
