Tahap pelaporan dan penutupan akuntansi merupakan yang wajib yang harus ada dalam catatan akuntansi perusahaan.
Sebelumnya, apa sih perusahaan dagang itu?
Menurut pengertiannya, perusahaan dagang adalah suatu bentuk perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan barang, yang dimana aktivitas utamanya adalah membeli, menyimpan, dan menjual kembali barang-barang dagang untuk mencari keuntungan tanpa memberikan nilai lebih pada barang-barang tersebut.
Dalam hal yang dimaksud dengan memberikan nilai tambah adalah mengolah, mengubah bentuk/ sifat barang, sehingga nilai jualnya lebih tinggi.
Setelah mengetahui pengertiannya, dibawah ini merupakan tahapan-tahapan pelaporan dan penutupan akuntansi yang ada dalam perusahaan dagang.
Mulai dari Harga Pokok Penjualan (HPP), Laporan Laba/Rugi, Laporan Perubahan Modal, Neraca, dan yang terakhir Jurnal Penutup. Berikut penjelasannya :
1. Harga Pokok Penjualan
Pendapatan utama pendapatan dagang adalah hasil penjualan dan beban yang utama adalah persediaan barang dagangan serta beban-beban yang lain yang berhubungan dengan usaha memperoleh persediaan tersebut.Untuk menentukan laba dari penjualan tersebut harus dihitung harga pokok penjualan, yaitu barang yang tersedia untuk dijual dikurangi dengan persediaan akhir.
Rumus-rumus penting dalam HPP:
Pembelian bersih = (pembelian + beban angkut pembelian) - (retur pembelian + potongan pembelian
Barang tersedia untuk dijual (BTUD) = persediaan awal + pembelian bersih
HPP = barang tersedia untuk dijual - persediaan akhir
2. Laporan Laba/Rugi
Laporan laba/rugi merupakan ikhtisar pendapatan dan beban selama periode tertentu. Ada banyak komponen dalam laporan laba rugi seperti penjualan bersih, harga pokok, penjualan, dan beban.
Penjualan = penjualan - (potongan penjualan + retur penjualan)
Laba bersih = penjualan bersih - HPP - Jumlah beban
3. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal, yaitu ikhtisar perubahan modal pemilik yang terjadi selama periode tertentu.Komponen perhitungan dalam laporan perubahan modal terdiri atas modal awal, laba bersih periode berjalan, pengambilan pribadi (prive), dan modal akhir.
4. Neraca
Neraca adalah daftar aktiva, kewajiban, dan modal pemilik pada tanggal tertentu. Bentuk neraca dapat disusun dalam dua bentuk, yaitu bentuk skontro dan bentuk laporan.Pada umumnya sebuah perusahaan menggunakan neraca dalam bentuk laporan.
5. Jurnal Penutup
Jurnal penutup disusun setelah perusahaan dagang menyusun laporan keuangan.Jurnal penutup adalah jurnal yang berfungsi mengenolkan akon nominal (akun sementara) pada akhir periode akuntansi.
Tujuan penyusunan jurnal penutup ialah agar perkiraan akun nominal pada periode akuntansi yang bersangkutan mempunyai saldo nol atau tidak bersaldo sehingga perkiraan nominal dapat dipakai untuk mencatat pendapatan dan beban pada akuntansi berikutnya.
Cara menyusun jurnal penutup :
a. Memindahkan akun-akun nominal bersaldo kredit (pada perusahaan jasa kelompok akun pendapatan) ke akun ikhtisar laba/rugi melalui ayat jurnal penutup.
Dengan cara mendebit akun-akun nominal bersaldo kredit dan mengkredit akun ikhtisar laba/rugi.
b. Memindahkan akun-akun nominal bersaldo debit (pada perusahaan jasa kelompok akun beban) ke akun ikhtisar laba/rugi melalui ayat jurnal penutup.
c. Memindahkan akun prive ke akun modal melalui ayat jurnal penutup. Dengan cara mendebit akun modal dan menkredir akun prive.
d. Memindahkan akun ikhtisar Laba/Rugi ke akun modal melalui ayat jurnal penutup. Jika laba, mendebit akun ikhtisar laba/rugi dan mengkredit akun modal. Jika rugi, mendebit akun modal dan mengkredit akun ikhtisar laba/rugi.
Semoga Bermanfaat!