Wilayah sendiri merupakan sebuah bagian dari permukaan bumi yang berbeda dan ditunjukkan dengan sifat-sifat yang berbeda-beda dari wilayah lain.
Wilayah juga merupakan suatu konsep yang digunakan untuk mengidentifikasi serta mengorganisasi daerah di muka Bumi untuk segala macam tujuan.
Suatu wilayah mempunyai karakteristik tertentu yang memberikan ukuran-ukuran kesamaan serta perbedaan dengan wilayah lain.
Dalam pembagiannya wilayah di bagi menjadi dua, yaitu Wilayah Formal dan Wilayah Fungsional.
Wilayah Formal sendiri merupakan suatu wilayah yang memiliki kesamaan dalam kriteria tertentu, baik itu fisik maupun sosialnya.
Sedangkan Wilayah Fungsional sendiri merupakan wilayah yang dalam banyak hal diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang saling berhubungan dan ditandai dengan adanya interaksi dengan wilayah sekitarnya.
Baca Juga: 5 Teori Teratas Proses Pembentukan Muka Bumi
Selain pengertiannya, adapula contoh-contoh dari Wilayah Formal dan Fungsional yang wajib kalian ketahui.
Selain pengertiannya, adapula contoh-contoh dari Wilayah Formal dan Fungsional yang wajib kalian ketahui.
Contoh Wilayah Formal dan Fungsional
1. Contoh Wilayah Formal
Pada perwilayahan formal, suatu wilayah yang ditandai dengan asosiasi areal yang ditandai dengan kenampakan fisik (alam), biotik (kehidupan), dan sosial (kemasyarakatan) merupakan wilayah secara formal.
a. Kenampakan Fisik (Alam)
- Gunung dan pegunungan.
- Sungai, Daerah Aliran Sungai (DAS), dan rawa.
- Relief bentuk antiklinal, sinklinal, patahan, dan lipatan.
- Hutan.
- Daerah pertanian dan perkebunan.
- Sawah, tegal, dan ladang.
- Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), dan kelurahan.
- Golongan masyarakat desa dan masyarakat kota.
- Golongan bangsa kulit putih dan kulit hitam.
2. Contoh Wilayah Fungsional
Wilayah yang dalam beberapa hal diatur dengan beberapa pusat kegiatan yang saling dihubungkan membentuk garis melingkar. Wilayah tersebut disebut juga nodal region.
Contoh wilayah nodal region adalah Daerah Khusus Ibu kota Jakarta, di mana di kota ini terdapat beberapa pusat kegiatan yang saling dihubungkan dengan jaring-jaring jalan.
Selain sebagai Ibu Kota Indonesia, DKI Jakarta merupakan daerah wilayah fungsional. Dengan begitu memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
- Kota utama sebagai jantung pemerintah Indonesia dan menjadi pusat perhatian.
- Sebagai pusat kegiatan pemerintah, menjadi pusat komando dan kendali.
- Menjadi pusat kegiatan yang padat seperti kegiatan pendidikan, kebudayaan, jasa, transportasi, bisnis perdagangan, dan lain-lain.
- Untuk kelancarannya, kota dilengkapi fasilitas pendukung seperti jalur jalan raya, listrik, telepon, air minum, perbankan, transportasi, dan jasa lainnya.
- Banyak pusat kegiatan yang saling dihubungkan dengan jaring jalan dan komunikasi.
- Perlunya pengaturan lokasi kota, seperti tempat perkantoran, tempat perdagangan/bisnis, tempat industri, tempat pemukiman, tempat pendidikan, dan jasa lainnya.
Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup
Selain contoh, adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk pelestarian lingkungan hidup.
1. Wilayah Formal
- Reboisasi hutan dan penghijauan desa.
- Lahan-lahan pertanian dan perkebunan jangan sampai kosong atau tidak ditanami.
- Daerah pegunungan pengolahan tanah menggunakan sistem terasering.
- Pelestarian hutan, contour plowing dan strip cropping, dan relief pegunungan tetap harus terjaga.
- Sungai, Daerah Aliran Sungai, dan Rawa jangan sampai kering.
- Daerah tegal dan ladang ditanami.
- Pentingnya kesadaran masyarakat tentang kebersihan dan memelihara lingkungan hidup.
2. Wilayah Fungsional
- Intens tentang tanaman jalur hijau di kota-kota.
- Tanah kosong di sekitar jalan raya lebih baik untuk taman kota daripada untuk PKL.
- Saluran air dibuat sesuai kebutuhan sehingga di musim hujan mengalir lancar.
- Perbanyak tempat pembuangan sampah dan WC umum.
- Setiap rumah perlu membuat resapan sumur dan menanam pohon peneduh.
- Perlu sosialisasi lebih intensif tentang kebersihan dan pemeliharaan lingkungan hidup.
Semoga Bermanfaat!